C. SOLVABILITAS
Solvabilitas suatu perusahaan adalah
kemampuan perusahaan untuk membayar utang dalam jangka pendek dan
jangka panjang pada saat perusahaan dilikuidasikan atau dibubarkan.
Dalam
literature Anglosaxon, solvabilits
sering disebut sebagai actual solvency, Sedangkan perhitungan solvabilitas,
akitiva tidak terwujud ( intangible assets ) tidak ikut diperhitungkan.
Rumus
perhitungan solvabilitas.
Solvabilitas = Total aktiva
Total
utang
|
D. RENTABILITAS atau PROFIBILITAS
1. Pengertian
Rentabilitas
Rentabilitas/Profibilitas
perusahaan adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba dari
sejumlah dana yang diinvestasikan untuk periode atau jangka waktu tertentu.
2. Mengukur
Rentabilitas (Ratio Rentabilitas)
Pada
dasarnya rentabilitas perusahaan dapat diukur dengan memperbandingkan laba
dengan modal (aktiva yang digunakan) yang dapat digambarkan dengan rumus
sebagai berikut :
Keterangan
:
1. L
= Jumlah laba yang diperoleh dalam suatu periode
2. M=
modal atau aktiva yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut
Cara yang digunakan
untuk menilai rentabilitas ada 2 yaitu, rentibilitas ekonomi dan rentabilitas
modal sendiri
a. Rentabilitas
ekonomi.
Rentabilitas
ekonomi adalah perbandingan antar laba usaha dengan modal sendiri dan modal
asing yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut. Rentabilitas ekonomi
dinyatakan dalam prosentase. Tingkat rentabilitas ekonomi seringkali digunakan
sebagai alat untuk mengukur efisiensi pengukuran modal.
b. Rentabilitas
modal sendiri
Rentabilitas
modal sendiri atau disebut juga rentabilitas usaha adalah perbandingan antara
jumlah laba yang tersedia bagi pemilik modal sendiri dengan jumlah modal
sendiri yang menghasilkan laba.
3. Cara pengukuran rentabilitas atau profabilitas
1.
marjin laba kotor
Ratio marjin laba kotor digunakan untuk mengukur
keuntungan atau laba kotor dari setiap penjualan. Rumusnya sebagai berikut..
Penjualan neto – harga
pokok penjualan x 100%
Penjualan neto
2. marjin laba operasi
Ratio marjin laba
operasi digunakan untuk mengukur laba operasi sebelum bunga dan pajak yang
dihasilkan oleh setiap rupiah penjualan. Rumusnya sebagai berikut..
Penjualan neto – harga
pokok penjualan x 100%
Penjualan neto
3. marjin laba neto
Ratio marjin laba neto
atau marjin penjualan digunakan untuk mengukur keuntungan atau laba neto per
rupiah penjualan. Rumusnya sebagai berikut.
Keuntungan neto sesudah
pajak x 100%
Penjualan neto
4. kemampuan memperoleh
laba dari total investasi
Ratio perolehan laba
dari total investasi digunakan untuk mengukur kemampuan dari modal yang
diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva, untuk menghasilkan keuntungan bagi
semua investor. Rumusnya sebagai berikut
Keuntungan sebelum
bunga dan pajak x 100%
Jumlah aktiva
5.kemampuan memperoleh
laba neto dari total investasi
Ratio perolehan laba
neto dari total investasi digunakan untuk mengukur kemampuan dari modal yang
diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan atau laba
neto. Rumusnya sebsgsi berikut..
Keuntungan neto sesudah
pajak x 100%
Jumlah aktiva
E. TEKNIK MENYUSUN LAPORAN
1 . analisis laporan pelaksanaan kegiatan usaha
analisis pelaksanaan kegiatan usaha perlu dibuat dan disusun secara sistematis dan secermat mungkin, serta logis. Laporan kegiatan usaha adalah penyampaian informasi sehingga akan tercipta komunikasi antara yang melaporkan dengan pihak yang diberi laporan. Laporan kegiatan hendaknya bersifat komunikatif, jelas dan mudah dipahami oleh semua pihak.
Pada dasarnya yang perlu dianalis dala pelaksanaan kegiatan usaha adalah sebagai berikut,,
bidang usaha
rugi atau laba
bidang keuangan
bidang permodalan
bidang administrasi dan pembukuan
bidang ketenagakerjaan
bidang pemasaran
bidang organisasi
2 analisis laporan keuangan
Analisis laporan keuangan adalah evaluasi atau penafsiran neraca dan daftar perubahan posisi keuangan perusahaan. Analisis laporan keuangan selalu berhubungan dengan neraca , rugi atau laba dan perubahan modal perusahaan. Analisis laporan keuangan pada hakikatnya adalah untuk mengadakan penilaian atas keadaan keuangan perusahaan.
a. Dasar analisis laporan keuangan
Adapun yang menjadi dasr analisis dalam laporan keuangan adalah sebagai berikut:
1. Keadaan uang jangka pendek
2. Keadaan keuangan jangka panjang
3. Hasil usaha perusahaan
b. Kegunaan hasil analisis keuangan
Hasil analisis keuangan berguna bagi pihak-pihak berikut :
1. Para pemilik perusahaan
2.
3. Manajer perusahaan
4. Investor, bankers dan kreditor
5. Pemerintah
6. Kayawan
F. MENYUSUN RENCANA PENGEMBANGAN USAHA
1. Pengembangan Kegiatan Usaha
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian dan penerimaan pernyataan informasi dari seseorang atau badan usaha kepada orang atau badan usaha lainnya. Komunikasi antar badan usaha perlu ditingkatkan terutama dengan rekanan, langganan bahkan dengan saingan.
Peningkatan antarbadan usaha dapat dilakukan secara formal dan nonformal.
Meningkatkan komunikasi secara formal adalah sebagai berikut:
- seminar- seminar dalam bisnis
- Penataan-penataan yang berhubungan dengan bisnis
- Pelatihan-pelatihan dalam bisnis
Meningkatkan komunikasi secara nonformal adalah sebagai berikut:
- Obrolan bisnis pada waktu diadakan resepsi pernikahan, perpisahaan dan lain sebagainya.
- Adanya kekeluargaan yang diteruskan dengan bisnis
- Negoisasi dalam bisnis
Negoisasi merupakan ujung tombak bagi keberhasilan dalam berbisnis. Beberapa taktik bernegosiasi yang perlu dipelajari dan dikembangkan adalah sebagai berikut :
- Memberi pilihan
- Lelang
- Menipu
- Kalah untuk menang
- Pura-pura tidak cocok
- “ya atau tidak”
- Pura-pura batal
- Kami yang terhebat
- Batas waktu
- Menambah ekstra
- Lambungkan bola rendah
- Membuka kartu lawan bisnis
- Lebih serius
- Pot besar
- persediaan terbatas
- Uang tipuan
- Lihat saja catatan
- Bersabar
- Tekanan terus-menerus
- Menggigit sedikit demi sedikit.
2. Faktor-Faktor Pendukung Dan Penghambat Kegiatan Usaha
a. faktor pendukung kegiatan usaha
- faktor manusia
- faktor permodalan
- faktor keuangan
- faktor organisasi
- menurut sumbernya (modal sendiri dan asing )
- menurut lama penggunaannya ( modal pasif jangka pendek dann modal pasif jangka panjang )
- faktor perencanaan
- faktor mengatur bisnis
- faktor pajak dan asuransi
- faktor fasilitas pemerintah
catatan bisnis
a. Faktor Penghambat Kegiatan Usaha
- Pada dasarnya faktor penghambat kegiatan usaha adalah sebagai berikut :
- Kurangnya pengalaman didunia usaha
- Tidak tepat atau tidak cocok memilih usaha
- Tidak adanya perencanaan usaha yang tepat
- Keuangan atau permodalan usaha yang kurang sekali
- Tidak adanya dukungan dari pemerintah daerah
- Tidak mempunyai semangat kewirausahaan
b. Menganalisis peluang yang ada
- Adapun yang menjadi modal untuk meraih kesuksesan diantaranya adalah sebagai berikut :
- Pola berpikir yang mengarah kepada sikap dan kemauan untuk sukses
- Kepribadian uang kuat untuk sukses
- Kecakapan didalam usaha atau mengelola usaha
- Menerapkan manajemen yang baik
- Berani memikul segala resiko dalam bisnis